Seorang pencinta buku, tidak akan pernah membiarkan dirinya terumbang ambing tanpa sebuah buku menemaninya. Jika cintanya sudah jatuh kepada buku, buku itu tidak akan tinggal sendirian di atas meja ruang tamu atau sepi di atas rak sisi katil atau tersembunyi di dalam dash board keretanya atau membiarkan buku yang belum dibacanya bersahabat dengan buku yang telah dibacanya dalam satu jalur susunan di atas para kayu rak buku.
Seorang pencinta buku, akan selalu bermesra dengan bukunya. Buku itu adalah teman yang paling setia, paling akrab, paling memahami, dan paling bertoleransi dengan dirinya. Kemesraan sang pencinta buku dengan bukunya akan terlihat melalui jelingan dan lirik matanya sewaktu membaca baris-baris tulisan yang tercetak dalam buku itu. Dari kulitnya depannya, jari jemari akan menyelak lembut, dengan penuh sopan pada setiap helaian. Bila sudah sampai di dadanya (baca pertengahan buku), dia akan berhenti sebentar, menarik nafasnya sambil menghirup secangkir kopi yang telah pun sejuk kerana terbiar akibat tekunnya. Lalu dia akan menyambungnya sampai ke kulit yang terakhir.
Setiap patah kata, sang pencinta buku akan membaca melalui hatinya. Lalu terdengarlah bagaikan buku itu sedang berbisik-bisik dengannya. Jika patah kata itu lucu, dia akan tersenyum sendiri. Jika baris ayatnya sedih, wajahnya akan muram bagaikan merasai kesedihan itu.
Jika ceritanya dicoret bosan, sang pencinta buku itu akan menutup mulutnya yang menguap dan matanya akan terlihat kuyu. Jika isinya suspen, dia akan merenung tajam setiap helaian dan dadanya akan berkocak kencang ingin tahu bagaikan membuka sebuah kotak yang tidak tahu apa isi dalamnya. Jika buku itu menggoda, dia akan bersabar dan semakin perlahan membacanya dan tidak akan membiarkan dirinya tewas melangkau laju atau meninggalkan mana-mana catitan dari senaskah buku itu.
Saya sendiri masih belum boleh menjadi seorang pencinta buku, malah seorang perindu pun belum layak lagi. Saya hanyalah seorang penggemar, yang bila saya gemar saya akan ambil, tetapi jika kegemaran saya lesap, lekas pula saya melupakan. Bukanlah ini sifat seorang pencinta.